[ad_1]
Pemerintah Yunani berupaya mencari tempat penampungan sementara bagi ratusan migran korban kebakaran di kamp pengungsian di Pulau Lesbos.
Kementerian Imigrasi Yunani mengatakan sebuah feri telah didatangkan untuk mengangkut ratusan pengungsi ke tempat penampungan sementara.
“Hari ini semua tindakan yang diperlukan akan diambil untuk segera melindungi keluarga dan orang-orang yang rentan,” kata kementerian dalam keterangan resminya seperti mengutip AFP.
Selain mengerahkan feri, dua kapal angkatan laut Yunani juga digunakan untuk menyediakan tempat tidur tambahan bagi para migran.
Menteri Migrasi Notis Mitarachi mengatakan para pencari suaka telah menyulut api hingga membakar kamp pengungsian terbesar di Yunani karena kecewa dengan kebijakan pemberlakuan lockdown setelah 35 orang di sana dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Pejabat negara telah mengumumkan keadaan darurat selama empat bulan di Lesbos. Untuk mencegah kerusuhan akibat kebakaran, pemerintah menerbangkan polisi anti huru hara tambahan.
Kebakaran terjadi di kamp pengungsian terbesar di Yunani pada Rabu (9/9). Saat terjadi kebakaran, ribuan migran yang berada di kamp pengungsi Moria, Pulau Lesbos berupaya menyelamatkan diri ke kebun zaitn di sekitarnya.
Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa dan korban yang terluka parah. Api yang menjalar menghancurkan bangunan utama yang menampung 4.000 pengungsi yang mendiami tenda dan gubuk permanen yang kini rusak parah.
Merespons musibah di kamp pengungsian, negara-negara Uni Eropa menawarkan bantuan dan menyerukan untuk segera mereformasi sistem suaka.
Sejak 2015 hingga kin Yunani menjadi salah satu gerbang utama bagi migran dan pencari suaka ke Eropa. Akan tetapi, sedikitnya jumlah pengungsi yang diterima negara-negara Eropa membuat ribuan migran terperangkap di kamp-kamp Yunani.
(evn)
[Gambas:Video CNN]
[ad_2]
