[ad_1]
Salah satu jet tempur China dikabarkan jatuh setelah mendapat serangan dari sekawanan burung. Mesin pesawat dikabarkan mendadak mati ketika tengah melakukan sesi latihan tempur.
Harian Tentara Pembebasan Rakyat China melaporkan pilot yang mengendalikan pesawat, Wang Jiandong mengatakan ia mendapat serangan burung tak lama setelah lepas landas.
Serangan tersebut mengakibatkan mesin jet mati secara tiba-tiba dan mulai kehilangan daya dorong.
Tak lama, peringatan untuk mematikan mesin mulai berkedip tampilan layar berubah hitam. Setelah lima detik, daya cadangan darurat menyala dan tampilan layar kokpit sempat dipulihkan.
Wang sempat mencoba mendorong pengontrol (throttle) manual untuk meningkatkan daya dorong. Namun throttle tidak merespons karena mesin sudah mati total.
Ketika kejadian, pesawat hanya berjaral 272,7 meter dari tanah. Sadar jika ia tidak punya waktu untuk mendarat ke pangkalan dan jet akan segera jatuh, Wang kemudian mengaktifkan mode kursi pelontar.
Mengutip Taiwan News, juru bicara pemerintah China mengatakan, Wang mengarahkan pesawat jet menjauh dari pemukiman warga sebanyak tiga kali dalam waktu 37 detik dan mengarahkannya ke sawah sebelum jatuh di ketinggian 75,9 meter di atas tanah.
Wang berhasil mendarat dengan selamat di kebun terdekat. Sementara pesawat jatuh di area persawahan.
Setelah dilakukan penyelidikan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China, mereka memastikan kecelakaan itu disebabkan oleh benturan burung pada mesin pesawat tempur saat lepas landas, sehingga menyebabkan mesin berhenti bekerja.
Namun, laporan itu tidak menyebutkan waktu dan lokasi kejadian. Pihaknya juga menyatakan bahwa Wang adalah anggota Komando Teater Selatan PLA.
Belum jelas pesawat jenis apa yang terlibat dalam insiden itu dan tidak ada lokasi atau tanggal yang diberikan selain “awal musim gugur”. Satu-satunya petunjuk mengenai jenis pesawat tersebut adalah gambar stok yang digunakan dalam artikel yang dimuat, termasuk sebuah J-10 Chengdu di landasan pacu.
(ans/evn)
[Gambas:Video CNN]
[ad_2]
