[ad_1]
Pasukan Armenia dan Azerbaijan kembali terlibat dalam bentrokan terbaru pada Senin (12/10) pagi atas sengketa wilayah Nagorno-Karabakh. Kedua pihak kembali saling tuduh telah melanggar kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh Rusia.
‘Hujan’ tembakan dan aksi saling serang terjadi di beberapa kota, termasuk Barda, Karabakh, hingga Stepanakert di Azerbaijan.
Kementerian pertahanan Azerbaijan menuduh pasukan Armenia tidak mematuhi perjanjian gencatan senjata yang tengah dinegosiasikan oleh Rusia.
“Angkatan bersenjata Armenia yang tidak mematuhi gencatan senjata kemanusiaan, berulang kali mencoba menyerang posisi tentara Azerbaijan,” kata kementerian.
Mengutip AFP, Azerbaijan mengklaim ‘sejumlah’ pasukan musuh telah mengerahkan tank T-72 dan tiga peluncur roket multi Grad untuk menyerang daerah mereka.
Kendati tidak memberikan rincian, Armenia juga mengklaim jika Azerbaijan telah memicu kerugian besar dari sisi tenaga dan peralatan militer.
Menteri luar negeri Armenia dan Azerbaijan sebelumnya sepakat melakukan gencatan senjata pada Sabtu (10/10) dini hari dalam pertemuan yang dimediasi di Moskow, Rusia. Namun gencatan senjata tersebut hanya berlangsung selama 11 jam.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan kedua pihak telah sepakat untuk memulai “perundingan substantif” untuk mengakhiri konflik atas Karabakh, daerah kantong etnis Armenia yang memisahkan diri dari Azerbaijan selama perang tahun 1990-an yang menewaskan sekitar 30 ribu jiwa.
Serangan kali ini bukan yang pertama setelah terjadi pertemuan di Rusia. Pada Sabtu (10/10) lalu, kedua pihak kembali saling tuding atas pengeoman yang terjadi di wilayah sipil.
Ombudsman wilayah itu, Artak Beglaryan, mengatakan Azerbaijan telah menembakkan rudal ke daerah sipil di Stepanakert, dalam beberapa waktu terakhir selalu jadi sasaran roket dan artileri.
“Baku menggunakan gaya #WarCrimes yang sama pada saat-saat terakhir,” kata Artak Beglaryan di Twitter. Ia menambahkan belum ada informasi tentang korban akibat serangan ini.
Jurnalis AFP di lokasi melaporkan mendengar dua ledakan di pagi hari, setelah Armenia dan Azerbaijan menyetujui gencatan senjata mulai Sabtu siang. Kedua pihak kembali saling tuding atas serangan yang menimpa warga sipil.
Sejauh ini dilaporkan hampir 500 orang, termasuk lebih dari 60 warga sipil tewas dalam serangan yang terjadi selama lebih dari dua pekan terakhir.
(evn)
[Gambas:Video CNN]
[ad_2]