[ad_1]
Calon Presiden dari partai demokrat, Joe Biden meminta kepada Senat Amerika Serikat menunda pengumuman calon Hakim Agung hingga pemilihan umum 3 November.
“Senat tidak boleh bertindak atas kekosongan ini sampai rakyat Amerika Serikat memilih Presiden dan Kongres berikutnya,” kata Biden.
Komentar tersebut datang setelah Presiden Donald Trump menunjuk Amy Coney Barrett menjadi Hakim Agung menggantikan Ruth Bader Ginsburg yang meninggal.
Trump memprediksi Barrett, yang tergolong konservatif kuat, akan “amat cepat” disetujui oleh senat yang dikuasai oleh Partai Republik.
Sementara itu, partai demokrat juga ikut bersuara atas pencalonan Barrett oleh Trump. Mereka menyinggung rekam jejak Barrett yang sempat menolak program penyediaan layanan kesehatan masyarakat Obamacare.
“Barrett adalah ahli hukum dengan rekam jejak tertulis yang tak setuju dengan keputusan Mahkamah Agung untuk menjalankan Undang-undang Perawatan Terjangkau,” kata Demokrat dalam pernyataannya.
Biden mengatakan aksi Trump telah berupaya untuk mengakhiri Obamacare “selama empat tahun”, namun Mahkamah Agung memihak pada UU tersebut sebanyak dua kali.
“Tetapi bahkan sekarang, di tengah pandemi kesehatan global, Pemerintahan Trump meminta Mahkamah Agung AS untuk membatalkan seluruh Undang-undang, termasuk perlindungan UU itu bagi orang-orang dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya,” kata Biden.
Jika mendapat persetujuan, Barrett akan membuat MA semakin ke arah sayap kanan, dari yang semula unggul 5 berbanding 4, kini bisa menjadi semakin solid ke 6 banding 3.
Trump sebelumnya telah mengisi dua dari sembilan kursi di pengadilan tinggi.
Dengan memudarnya pengaruh kaum liberal, pengadilan kemungkinan akan makin banyak menghadapi sengketa peradilan besar, termasuk soal hak aborsi dan jaminan sosial Obamacare, hingga perselisihan hasil Pilpres 2020, dengan Trump sebagai salah satu pesertanya.
partai demokrat sendiri marah dengan keputusan Trump menunjuk calon Hakim Agung dalam tempo singkat. Terlebih, mendiang Ginsburg, salah satu ikon feminis terbesar di Negeri Paman Sam, merupakan sekutu tetap sayap kiri.
“Mempertimbangkan fakta bahwa calon Mahkamah Agung ini dapat menjabat di pengadilan selama 30 tahun, sangat keterlaluan bahwa mereka (Partai Republik) ingin menyetujuinya dalam waktu kurang dari 30 hari,” kata Senator Dick Durbin, cambuk partai demokrat, kepada CNN.
(AFP/end)
[Gambas:Video CNN]
[ad_2]